Bareksa.com - Fenomena window dressing, yang biasa dilakukan pengelola dana untuk mempercantik kinerja portofolio, diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Reksadana indeks saham, yang memiliki portofolio saham blue chip, diperkirakan ikut terdorong karena fenomena akhir tahun ini.
Beli Principal Index IDX30 Kelas O
Tim Analis Bareksa merekomendasikan reksadana indeks Principal Index IDX30 Kelas O, Avrist Indeks LQ45, Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index Fund dan Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A. Mengingat pergerakan dari IHSG beberapa tahun terakhir didominasi oleh saham-saham yang mayoritas berada di dalam reksadana tersebut.
Imbal Hasil Reksadana Selama Bulan November Terus Membaik
Sumber: Bareksa
Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Beli Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor
Sentimen dari stabilnya yield obligasi AS dan outlook terhadap suku bunga bank Sentral AS menjadi kunci utama pergerakan saham di Indonesia selain menguatnya Rupiah selama dua pekan terakhir. Tim Analis Bareksa masih optimis investor asing akan mulai masuk ke pasar saham Indonesia di penghujung tahun ketika terjadi rebalancing pada indeks MSCI dan FTSE.
Tabel Produk Reksadana Rekomendasi Bareksa
Nama Produk | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 - 23 November 2023 | 1 Tahun | ||
Rp885,34 Miliar | 3,82% | 4,41% | |
Rp 64,97 Miliar | 5,05% | -5,72% | |
Rp30,85 Miliar | 3,87% | 1,27% | |
Rp555,09 Miliar | 4,91% | -4,71% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 23 November 2023, dana kelolaan per Oktober 2023
Untuk faktor eksternal lainnya, pemerintah China memberikan stimulus berupa pembiayaan tambahan tanpa agunan bagi sektor properti melalui bank BUMN kepada 50 pengembang properti besar dan layak. Tim Analis Bareksa menilai hal ini akan membawa multiplier effect bagi permintaan komoditas ekspor Indonesia yang akan mendorong surplus neraca perdagangan dan pembayaran sehingga menciptakan dampak positif bagi kinerja perusahaan dalam negeri.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia pada Kamis (23/11/2023) menahan tingkat suku bunga acuannya sesuai dengan prediksi pasar. Gubernur Bank Indonesia juga menyatakan bahwa Indonesia mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi akan tetapi untuk memangkas suku bunga, perlu menunggu momen yang pas.
Investor Tertarik Pada SRBI Tenor Panjang dengan Imbal Hasil Atraktif
Sumber: Bloomberg
Di sisi lain, SRBI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia cukup diminati pasar sehingga kurs Rupiah cukup terjaga selama 2 bulan terakhir. Seperti terlihat dalam grafik, SRBI dari berbagai lelang menunjukan hasil yang cukup positif, dengan permintaan terbesar pada tenor panjang.
Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.